Elegi Belantara

Sungguh sepi...
Sepi di hutan belantara yang dahulu ramai
Tak ada yang sangka akan begini

Dulu tumbuh makmur dedaunan diantaramu
Sungguh.... sekarang... bagaikan air sungai hulu
Tak ada lagi kesegaran hijaumu

Apakah akan balik seperti dulu lagi?
Apakah mereka yang hidup di dalamnya dapat bernafas lega sekali lagi?
Apakah ada tangan manusia berbaik hati?

-KAY-

Mencari

"wherever i go i'll be looking for you....."

dalam setiap detik aku berjalan
aku pasti akan mencari sosokmu
aku pasti akan mencari dirimu
aku pasti akau mencari kamu


-KAY-

Bayangan

bayangan per bayangan sudah tertera jelas terbayang
dan sebisa mungkin bukan angan-angan

hati ini mengatakan yang sama pada hatimu
bayanganku hanya untukmu
meraih masa depan bersamamu
aku tulis bersamaan dengan kehadiranmu

siapa yang tau ini bisa jadi kenyataan?

sekarang aku tanya,
bisa gak kita meniti tali yang sama?
apakah kita punya tujuan yang sama?
emang kamu mau kita hidup bersama?

-KAY-

Selamat Ulang Tahun (2)

entah berapa banyak surat yang ku tujuan kepadamu
entah berapa lama aku memendam suatu rasa untukmu
entah berapa lama juga...
rasa yang aku pendam ini terus berlaju

mengarungi segala hambatan
arus yang kuat
maupun sungai yang panjang

suatu hari
jikalau memang aku dijodohkan untuk bertemu denganmu
maka aku ingin berkenalan denganmu lebih jauh
dalam sedalam dalamnya
sampai aku tau titik dimana aku harus berhenti

aku pernah bilang dalam suatu surat
bahwa itu merupakan surat terakhir ku untukmu
waktu itu aku menemukan orang yang lain yang aku percaya...
dengannya aku bisa melupakanmu

tapi tidak
ternyata bukan dia lah orangnya

ulang tahun mu tahun ini
kamu benar benar berumur 17
tidak bosan bosan aku berdoa agar kamu tambah dewasa tambah pintar tambah rajin
mengingat kamu telah berada di kelas 12

ulang tahun mu tahun ini juga aku memberanikan diri untuk menghubungimu
tapi apa daya
balasan pun tak ada
aku kuat
aku kuat
walaupun kecewa
sangat sangat kecewa

Selamat ulang tahun.

-KAY-

Orang

Orang berlalu-lalang berjalan kesana-kemari dengan tujuannya masing-masing

Orang datang dan pergi dengan bebasnya tanpa memperhatikan semua detil

Orang... Orang... Orang...
Orang itu egois

Seseorang bisa saja pergi tanpa tau bahwa dia telah menggores luka
Seseorang bisa saja benci tanpa tau bahwa orang yang ia benci dapat membawanya ke surga

Orang berlalu-lalang berjalan kesana-kemari
Dengan sibuknya globalisasi
Mencari.....
Masa depan.....
Yang lebih bersih....

-KAY-

Puisi Aku

aku, yang duduk terdiam, manis menghadapmu

aku, yang bodoh, terdiam bisu

aku, yang tidur terlelap, jatuh dalam dunia mimpi bersamamu

aku, yang egois, tidak membiarkanmu.

-KAY-
17-08-2015

Pahlawan di Sekitar Kita

Pahlawan
Bukan hanya sebuah penyebutan semata
Tidak semua orang bergelar itu
dan tidak mudah untuk mendapatkannya

Mengapa?
Apa yang mereka lakukan?
Apakah mereka hanya cerita fiktif belaka?
Apakah hanya mereka yang dibaringkan di Kalibata yang dapat ku panggil pahlawan?

Merekalah yang ada untuk kita semua
Tanpa mereka kita tak bisa apa-apa
Merekalah yang berjuang untuk orang lain
dan Tanpa mereka kita tak bisa apa-apa

Bukan hanya Jenderal Sudirman yang berjuang dalam sakitnya
Bukan hanya Kartini yang berjuang demi perempuan
Bukan hanya Bung Tomo dengan teriakan lantangnya
Bukan juga Soekarno yang merancang negara ini

Ibu.... Guru.... Ayah....
Merekalah pahlawan terdekat kita
Tanpa tanda jasa
Tanpa harus di Kalibata

-KAY-
10.04.15